KUNJUNGAN INDUSTRI PT. INDOSAT OOREDOO
Holla!
Aku mau review materi, saat aku ikut kunjungan industri ke PT. indosat pada
12 april 2018 lalu, jadi setiap kamis kelas ku libur, aku bosen juga libur dirumah
terus, jadi aku ikut kunjungan industri, sekalian refreshing dan menambah ilmu.
Jadi ini materi yang ada di kunjungan industri kemarin,
- Perkembangan PT Indosat Tbk.
1967 : Indosat didirkan sebagai perusahaan penanaman modal asing pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telekomunikasi internasional melalui satelit internasional.
1980 : Indosat berkembang menjadi perusahaan telekomunikasi internasional
pertama yang dibeli dan dimiliki 100% oleh Pemerintah Indonesia.
1994 : Menjadi Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan
New York Stock Exchange. Pemerintah Indonesia dan publik masing-masing memiliki
65 % saham dan 35 % saham.
2001 : Mengambil alih saham mayoritas Satelindo, operator selular dan SLI
di Indonesia. Mendirikan PT Indosat Multimedia Mobile (IM3) sebagai pelopor
jaringan GPRS dan layanan multimedia di Indonesia.
2002 : Pemerintah Indonesia menjual 8.10 % shaam di Indosat kepada publik
dan selanjutnya menjual 41.94% kepada Singapore Technologies Telemedia Pte.
Ltd. (STT). Selanjutnya pemerintah Indonesia memiliki 15 % saham, STT memiliki
41.94 % saham dan publik memiliki 43.06 % saham Indosat.
2003 : bergabung dengan ketiga anak perusahaan yaitu, Satelindo, IM3, dan
Bimargraha, untuk menjadi operator selular terkemuka di Indonesia.
2006 : meraih lisensi jaringan 3G dan memperkenalkan layanan 3.5G di Jakarta
dan Surabaya.
2008 : Saham Indosat secara tidak langsung diakusisi oleh Qatar Telecom
(Qtel) Q.S.C. (Qtel) melalui Indonesia Communication Limited (ICLM) dan
Indonesia Communication Pte. Ltd. (ICLS) sejumlah 40.81 %. Pemerintah Indosia
dan publik memiliki sisa saham masing-masing 14.29% dan 44.90%
2009 : Qtel membeli saham seri B sebanyak 24.19 % dari publik sehingga
menjadi pemegang saham mayoritas Indonsat dengan kepemilikan 65%. Selanjutnya
Indosat dimiliki Qatar Telecom (Qtel) Q.S.C. (Qtel) atas nama Ooredoo Asia Pte.
Ltd. (dahulu Qtel Asia Pte. Ltd. (65%), pemerintah Indonesia (14.29%) dan
publik (20.71%). Indosat memperoleh lisensi tambahan frekuensi 3G dari
Kementeria Komunikasi dan Informatika, dan anak perusahaan, IM2, memenangkan
tender untuk lisensi wiMAX yang diadakan pemerintah.
2010 : Memulai transformasi menyeluruh untuk menjadi perusahaan yang lebih
fokus dan efisien melalui restruktrurisasi organisasi, modernisasi dan ekspansi
jaringan selular, dan inisiatif-inisiatif mencapai keunggulan operasional.
2012 : momentum untuk maju sebagai organisasi berfokus pada pelanggan yang
mencapai 58.5 juta pelanggan didukung oleh peningkatan jaringan serta innovasi
produk yang berkelanjutan.
2013 : Komersialisasi jaringan 3G Indosat di frekuensi 900Mhz.
- Status Perusahaan PT Indosat Tbk
Pada tahun 2002 Singapore Technologies (ST) Telemedia (perusahaan dimana pemerintah Singapura menanamkan investasinya) membeli saham Indosat dengan nilai pembelian sebesar 634 juta dolar A.S. untuk 40 persen saham perusahaan ini. Perusahaan ST Telemedia sendiri memiliki 75 persen kepemilikan dari Asia Mobile Holdings dan sisanya dimiliki oleh pemerintah Qatar melalui Qatar Telecom, perusahaan yang sama (Asia Mobile Holdings) juga dimiliki oleh Temasek.
ST Telemdia (milik Asia Mobile Holdings) menguasai 40 persen saham Indosat
dan Temasek (milik Asia Mobile Holdings) menguasai 35 persen saham di
Telkomsel. KPPU menyatakan kepemilikan saham silang ini telah melanggar pasal
27 peraturan anti monopoli dan membawanya pengadilan negeri, dengan tambahan
tuntutan sebebsar 2.7 juta dolar A.S. karena hal ini mengakibatkan tingginya
tarif jasa komunikasi telpon genggam di Indonesia – oleh Telkomsel sebagai
penentu harga.
Pada Juni 2008 Asia Mobile Holdings, melalui ST Telemedia menjual 40.8 persen
saham miliknya kepada Qatar Telecom (Qtel), perusahaan mitranya, yang setuju
untuk membeli seluruh saham tersebut dengan harga 1.8 miliar dolar A.S Harga
yang dibayarkan lebih rendah daripada nilai pasar yang berada pada 2.2 miliar
dolar A.S
Kemudian pada Februari 2009 Qtel menaikkan jumlah kepemilikan sahamnya di
Indosat menjadi 65 persen setelah pemerintah Indonesia mengklarifikasikan
peraturan investasi asing yang memperbolehkan hal ini dilakukan dengan syarat
Indosat mengalihkan usaha telepon tetap hanya boleh diperkenankan
memperdagangkan 49 persen sahamnya pada pihak asing, namun perusahaan penyedia
komunikasi via telepon bergerak (seluler) diperkenankan untuk dimilki pihak
asing hingga 65 persen.
ini aku yang disebelah kiri
demikian materi yang saya dapat saat kunjungan industri kemarin, terima kasih








Komentar
Posting Komentar