GRAPH
1. Pendahuluan
Graf biasanya dapat
kita pakai untuk mempresentasikan sekumpulan objek-objek diskrit yang berada didalamnya dan hubungan antara objek-objek diskrit tersebut. Gambar berikut ini merupakan gambar sebuah graf
yang menunjukkan peta jaringan jalan raya dan menghubungkan
sejumlah kota di Provinsi Jawa Tengah.
2. Definisi Graf
Graf G dapat kita definisikan sebagai pasangan dari himpunan (V,E), dan dapat kita tulis dengan notasi G = (V, E), yang dalam hal ini:
· V =
himpunan yang tidak kosong dari simpul-simpul (vertices) = { v1 , v2
, ... , vn }
· E = himpunan
busur/sisi (edges) yang menghubungkan sepasang
simpul = {e1 , e2 , ... , en }
Contoh
G1 adalah graf dengan
V = { 1, 2, 3, 4 }
Lalu E = { (1, 2), (1, 3), (2,3), (2, 4), (3, 4) }
3. Jenis-Jenis Graf Dasar
Berdasarkan ada atau tidaknya sisi ganda ataupun
gelang didalam suatu graf, maka graf tersebut dapat kita golongkan menjadi dua jenis:
· Graf sederhana (simple graph)
Graf yang tidak mengandung gelang maupun sisi-ganda
· Graf tak-sederhana (unsimple-graph).
Graf yang mengandung gelang ataupun
sisi ganda disebut graf tidak sederhana (unsimple graph)
contoh:
4. Jenis-Jenis Graf berdasarkan orientasi arah
Berdasarkan orientasi arah pada sisi, maka secara umum sebuah graf dapat kita bedakan berdasarkan 2 jenis:
· Graf tak-berarah (undirected graph)
Graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah maka disebut
graf tidak berarah.
· Graf berarah (directed graph atau digraph)
Graf yang setiap sisinya diberikan orientasi arah disebut sebagai graf
berarah dan tidak mempunyai sisi ganda.
5 Terminologi Graf
A. Ketetanggaan (Adjacent)
Dua buah simpul dikatakan bertetangga bila keduanya
terhubung langsung.
Contoh 4
Tinjau graf G1 :
· simpul 1
bertetangga dengan simpul 2 dan 3
· simpul 1
tidak bertetangga dengan simpul 4.
B. Bersisian (Incidency)
Untuk
sembarang sisi e = (vj, vk)
dikatakan e bersisian dengan simpul vj , atau e
bersisian dengan simpul vk
Contoh
Tinjau graf G1:
· sisi (2, 3) merupakan saling bersisian simpul 2 dengan simpul 3
· sisi (1, 2) merupakan tidak saling bersisian
dengan simpul 4.
C. Simpul Terpencil (Isolated Vertex)
Simpul terpencil adalah simpul
yang tidak memiliki sisi yang bersisian dengan simpul itu
sendiri.
Contoh
Tinjau graf G3: simpul 5 adalah simpul terpencil karena tidak ada yang bersisian
dengannya.
D. Graf Kosong (empty graph)
Graf yang himpunan busurnya adalah himpunan kosong (Nn).
E. Derajat (Degree)
Derajat suatu simpul adalah jumlah sisi yang bersisian dengannya. Notasi yang digunakan : d(v)
Contoh
Tinjau graf G1:
· d(1) = d(4) = 2
· d(2) = d(3) = 3
F. Derajat Graf Berarah
Pada sebuah graf berarah maka
· din(v) = derajat masuk yang merupakan jumlah busur yang mengarah masuk ke simpul v
· dout(v) = derajat keluar yang
merupakan jumlah busur yang mengarah keluar dari simpul v
· d(v)
= din(v) + dout(v)
Contoh
Tinjau graf G4:
din(1) = 2;
dout(1)
= 1
din(2) = 2;
dout(2)
= 3
din(3) = 2;
dout(3)
= 1
din(4) = 1;
dout(3)
= 2
G. Lemma Jabat Tangan
Jumlah derajat dari semua simpu-simpul dalam suatu graf adalah genap, yaitu besarnya dua kalinya
jumlah busur dalam graf tersebut.
Dengan kata lain, jika G = (V, E), maka:
Contoh
Tinjau graf G1:
d(1) + d(2) + d(3) + d(4) = 2 + 3 + 3 + 2 = 10
Lintasan
Lintasan yang panjang n nya berasal dari simpul awal (v0) lalu ke simpul tujuan (vn) di dalam graf G adalah barisan yang diselang-selingi
simpul-simpul dan sisi-sisi yang berbentuk v0, e1,
v1, e2, v2,... , vn
–1, en, vn sedemikian sehingga merupakan sisi graf yaitu e1 = (v0, v1), e2 = (v1,
v2), ... , en = (vn-1,
vn)
Contoh
Tinjau graf G1: lintasan 1, 2, 4, 3 merupakan lintasan
dengan berisikan barisan sisi (1,2), (2,4), (4,3). Panjang lintasan adalah jumlah sisi-sisi dalam
lintasan tersebut. Lintasan 1, 2, 4, 3 pada G1 memiliki
panjang 3.
Pada prinsipnya simpul dan sisi yang dilalui di dalam lintasan boleh
berulang. Sebuah lintasan dapat kita nyatakan Lintasan Sederhana (simple path) apabila dari semua masing -masing simpulnya berbeda (setiap sisi dilalui hanya satu kali). Lintasan yang berawal dan
berakhir pada simpul yang sama disebut lintasan Tertutup (close path). Lintasan
yang tidak berawal dan berakhir pada simpul yang sama disebut lintasan
terbuka (open path). Coba perhatikan pada G1 lintasan:
· 1,2,4,3
: lintasan terbuka dan
lintasan sederhana
· 1,2,4,3,1
: lintasan tertutup dan lintasan sederhana
· 1,2,4,3,2
: lintasan terbuka tetapi bukan
lintasan sedernana
H. Sirkuit
Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama disebut sirkuit atau siklus. Coba kita tinjau graf G1:
1, 2, 3, 1 adalah sebuah sirkuit.
Panjang sirkuit adalah jumlah sisi
dalam sirkuit tersebut. Sirkuit 1, 2, 3, 1 pada G1
memiliki panjang 3
SubGraf dan Komplemen
Misalkan G = (V, E) adalah sebuah graf. G1
= (V1, E1) adalah SubGraf dari G
jika V1 Í V
dan E1 Í E. Komplemen
dari SubGraf G1 terhadap graf G adalah graf G2
= (V2, E2) sedemikian sehingga E2
= E - E1 dan V2 adalah himpunan
simpul yang anggota-anggota E2 bersisian dengannya.
Contoh
Perhatikan Graf G1
Graf G1 SubGraf
G1 bukan Subgraf G1
I. SubGraf Rentang
SubGraf G1 = (V1, E1)
dari G = (V, E) dinyatakan SubGraf
rentang jika V1 =V (yaitu G1
menmemiliki semua simpul didalamnya dari G).
J. Cut-Set
Cut-set dari graf terhubung G yang merupakan himpunan sisi dan apabila
himpunan sisi tersebut kita buang dari G maka dapat menyebabkan G
tidak terhubung dari graf
tersebut. Jadi, cut-set selalu menghasilkan dua buah komponen. Terdapat
banyak cut-set pada sebuah graf terhubung.
Contoh 15
Pada graf di bawah ini, {(1,2), (1,5), (3,5), (3,4)} merupakan cut-set. Himpunan {(1,2), (2,5)} juga adalah cut-set, {(1,3), (1,5),
(1,2)} adalah cut-set, {(2,6)} juga cut-set, {(1,2), (2,5),
(4,5)} bukan cut-set sebab himpunan bagiannya, {(1,2),
(2,5)} adalah cut-set.
K. Graf Berbobot
Graf berbobot adalah graf yang setiap masing-masing sisinya
diberi sebuah bobot
Contoh
Komentar
Posting Komentar